Pernahkah kamu menulis cerpen? Buat kamu yang pernah menulis cerpen, dibuat karena tugas dari sekolah? Atau keinginan sendiri? Pastinya dalam membuat ada langkah menulis cerpen yang benar.
Jangan anggap enteng menulis cerpen sebagai tugas dari sekolah. Jika ditekuni, menulis cerpen dapat mendatangkan penghasilan. Caranya gimana sih? Tenang karena pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman langkah-langkah menulis cerpen cara agar tulisan kamu bisa dimuat di media.
Harapan dari artikel ini, kamu bisa memanfaatkan tugas sekolah membuat cerpen sebagai mengasah diri menulis cerpen. Siapa tahu kamu salah satu cerpenis yang populer dan mengisi rubrik cerpen di berbagai surat kabar.
Banyak jenis karya sastra selain cerita pendek ya, nah apa saja kalian bisa mendapatkan detailnya di jenis karya sastra.
Namun sebelum masuk ke pembahasan langkah-langkah menulis cerpen, kita intip dulu ciri-ciri cerpen berikut ini.
Daftar Isi Artikel
Ciri-Ciri Cerpen
Menulis memang bukan hal yang mudah, terutama buat yang tidak memiliki passion dan motivasi internal.
Nah, sebagai awal mengenali tentang cerpen, kamu bisa lihat ciri-cirinya. Berikut beberapa ciri penting.
1. Cerita Bersifat Fiktif/Rekaan/Imajinatif
Tentu saja kamu sudah pernah membaca cerpen bukan? Jika kamu amati, cerpen bersifat fiktif atau rekaan. Jadi cerpen ditulis berdasarkan imajinatif penulis. Sebagai penulis cerpen, bebas ingin menulis cerpen dari perspektif atau sudut pandang mana saja. Semua perspektif benar dan sah-sah saja.
Untuk memahami lebih dalamnya, silakan baca penjelasan tentang buku fiksi dan strukturnya.
2. Hanya Fokus Pada Satu Aspek Cerita
Cerpen ditulis lebih terfokus pada satu aspek cerita saja. Karena ditulis dalam satu aspek cerita, maka panjang cerpen panjangnya dibatasi. Barangkali kamu bertanya, berapa panjang cerpen? Jawabannya beragama. Tergantung dari konteksnya.
Jika cerpen untuk tugas sekolah, biasanya gurulah yang menentukan berapa kata atau berapa halaman cerpen. Jika konteks cerpen untuk dikirim ke surat kabar, maka panjangnya mulai dari satu setengah halaman sampai tiga halaman, spasi 1,5. Ada juga surat kabar yang memberikan space cerpen lebih panjang.
Jika konteks cerpen diperuntukan untuk tabloid atau majalah, panjang cerpen lebih panjang sedikit dari ketentuan surat kabar. Jadi buat kamu yang tertarik ingin mencoba mengirimkan cerpen ke media, kamu bisa cari tahu ketentuan dari masing-masing media yang ingin kamu kirimkan cerpen.
3. Fokus Pada Satu Masalah Penting
Ciri cerpen yang ketiga dapat dilihat dari konflik yang diangkat. Jadi cerpen hanya fokus pada satu masalah yang paling penting. Cerpen memang berbeda dengan novel. Jika novel dapat mengangkat lebih dari satu masalah, maka pada cerpen hanya fokus satu masalah saja.
Karena fokus pada satu masalah, dari segi teknis penulisan sebenarnya lebih mudah. Pembaca yang membaca pun jelas permasalahan yang ditonjolkan penulis tentang apa. Sehingga kesannya lebih dirasakan oleh pembaca.
Supaya memiliki masalah yang apik dan menarik, pahami detailnya pada penjelasan konflik dalam cerita.
4. Peristiwa Ditulis Cermat dan Jelas
langkah menulis cerpen yang keempat memiliki peristiwa yang lebih jelas dan cermat. Meskipun panjangnya hanya singkat, disinilah tantangan seorang penulis cerpen. Kamu tetap harus bisa mengolah cerita secara cermat dan jelas. Jadi hindari penulisan yang sifatnya intro atau kalimat pemborosan.
5. Ditulis Lebih Singkat
Cerpen kepanjangan dari cerita pendek. Dari namanya saja sudah jelas, jika cerpen harus ditulis lebih singkat, namun tetap jelas dan konfliknya mengena pembaca.
Jadi langkah-langkah menulis cerpen perlu kamu pastikan bahwa kamu tidak terlalu fokus pada kalimat yang berbunga-bunga dan muter-muter. Disarankan langsung to the point, namun tetap memperhatikan impresi untuk membangkitkan semangat pembaca.
6. Bahasa Tajam, Sugestif dan Provokatif
Ciri cerpen yang lain adalah, penggunaan bahasa yang lebih sugestif, provokatif dan tajam. Tujuan tiga unsur tersebut cara yang dapat kamu gunakan untuk menciptakan daya tarik atau perhatian pembaca terhadap cerpen yang kamu tulis. Jadi meski pendek, tetap tonjolkan daya tarik, gebrakan dan teka-teki, agar pembaca penasaran.
7. Umumnya Melibatkan 1-3 Tokoh Saja
Ciri terakhir pada cerpen, umumnya hanya melibatkan sedikit tokoh. Paling sedikit hanya melibatkan satu tokoh saja. Tokoh paling banyak hanya tiga tokoh. Tokoh lebih dari tiga tidak disarankan, karena akan menyulitkan kamu dalam mengelola konflik, alur dan mempengaruhi panjang pendeknya cerpen.
Walaupun hanya 1-3 tokoh saja, perlu diperhatikan juga terkait jenis-jenis tokoh yang dimasukkan ke dalam cerita. Emang apa saja? Sudah dibahas sebelumnya terkait jenis-jenis tokoh dalam cerita.
Itulah ketujuh ciri-ciri cerpen yang perlu diperhatikan. Dari ciri-ciri cerpen di atas, setidaknya memberikan pemahaman lebih. Nah, buat kamu yang tidak sabar ingin menulis cerpen, tapi bingung gimana caranya. Langsung simak langkah-langkah menulis cerpen di bawah.
Langkah-Langkah Menulis Cerpen
Setelah mengintip ciri-ciri cerpen, waktunya masuk ke pembahasan inti, yaitu menjawab tentang langkah-langkah menulis cerpen. Nah, berikut saya akan share pengalaman langkah-langkahnya.
1. Menentukan Tema
Langkah pertama menentukan tema. Tips menentukan tema adalah, pilih tema yang kamu kuasai dan menarik perhatian kamu. Salah satu kunci keberhasilan penulisan dan kunci tulisan lebih memiliki ruh, terletak pada penentuan tema.
Jika kamu memilih tema yang tidak kamu sukai dan tidak kamu kuasai, umumnya akan berdampak pada badmood, mandek ide dan tidak semangat. Meski terlihat sepele, tiga hal tersebut menjadi sumber utama tulisan tidak akan kelar.
Sebaliknya, jika tema cerpen yang kamu pilih kesukaanmu dan yang kamu kuasai. Dijamin, kamu akan memiliki kekuatan super untuk segera menyelesaikan. Dari segi pengembangan cerita pun terasa lebih emosional, hidup dan awesome.
Tema yang bagus itu seperti apa, perhatikan definisi dan yang harus ada dalam tema pada cara menentukan tema.
2. Menentukan Jenis Cerpen
Langkah-langkah menulis cerpen pun dapat dilanjutkan dengan cara menentukan jenis cerpen. Barangkali ada yang bertanya jenis cerpen memang apa saja sih? Ada banyak benget.Kamu bisa menentukan cerpen anak-anak, cerpen percintaan, cerpen dewasa, cerpen komedi dan masih banyak lagi.
Nah, saat menentukan jenis cerpen, kamu perlu melihat peruntukannya. Misalnya, kamu menulis diperuntukan untuk dikirim ke surat kabar. Di sini kamu juga perlu melihat rubric cerpen tersebut menemukan cerpen untuk anak-anak atau cerpen untuk umum.
Setelah mengetahui tujuannya, barulah kamu menentukan jenis spesifik cerita yang akan diangkat. Jika kamu kesulitan menentukan jenis cerpen, kamu bisa bisa brainstorming.
Melihat cerpen lain sebagai referensi. Ingat, sebagai referensi, bukan untuk diplagiat. Karena jika tulisan yang dikirim ke media terbukti plagiat, akan langsung di blacklist.
3. Menentukan Alur Cerita
Langkah-langkah menulis cerpen setelah menentukan jenis cerpen adalah, menentukan alur cerita. Nah, kunci cerpen menarik, emosional dan berkesan terletak dari alur yang kamu buat.
Berbicara tentang alur, ada yang nama nya alur maju, alur mundur dan alur campuran. Untuk ulasanya lengkapnya kamu bisa baca di penjelasan alur cerita.
4. Penokohan
Jangan lupa untuk membuat penokohan. Penokohan menjadi salah satu unsur yang cukup emosional. Berkat karakter tokoh yang kita buat, akan mempengaruhi daya tarik dari cerpen yang kamu buat. Ulasan spesifik tentang penokohan bisa di Tokoh dan Penokohan.
Sebenarnya yang paling susah itu bukan membuat penokohan, tetapi bagaimana cara kamu mengemas karakter si tokoh satu dengan tokoh yang lain, sehingga menciptakan rasa gemas, marah, senang, seni terhadap cerita yang kamu buat.
5. Menentukan Tempat Dan Waktu
Langkah-langkah menulis cerpen yang perlu diperhatikan yang lain masalah tempat dan waktu. Jangan karena cerpen ditulis pendek, terus tidak mempedulikan tempat dan waktu. Meskipun terlihat sepele, menentukan tempat dan waktu sangat penting.
Berkat penentuan ini, akan membantu pembaca membangun daya imajinasi mereka. Semakin jelas dan gamblang tempat waktu, semakin jelas juga pembaca mengimajinasikannya.
Coba bayangkan, jika cerpen tidak memiliki tempat dan waktu, pembaca akan mengalami kesulitan dalam mengimajinasikan, dan ini mengganggu dalam kenikmatan membaca.
6. Menulis Garis Besar Cerita
Meskipun cerpen tidak memiliki ruang eksplorasi yang lebih luas dalam menceritakan sebuah kisah. Cerpen tetap memiliki daya tarik yang cukup antusias bagi para pembacanya. Karena keterbatasan ruang inilah yang mengharuskan kamu untuk pandai-pandai dalam menggemaskan.
Kamu bisa menuliskan garis besar cerita. Tentu saja garis besar cerita ini dikemas dalam bentuk deskripsi dan eksplorasi
Memang butuh seni dan kreativitas untuk menghasilkan sebuah cerpen yang menarik. Itu sebabnya banyak cerpenis yang sampai saat ini eksistensinya tetap diakui, karena seni dan kepiawaiannya dalam menyusun sebuah kisah cerita pendek.
Garis besar ini bisa juga disebut dengan kerangka dan nantinya dijadikan sinopsis dalam cerita pendek. Nah, sudah dibahas juga secara detail mengenai cara membuat kerangka cerpen dan membuat sinopsis cerpen.
7. Memperhatikan Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik
Langkah-langkah menulis cerpen yang ketujuh adalah memperhatikan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Barangkali ada diantara kalian yang asing dengan dua unsur ini? Yap, kita bahas satu-satu.
a. Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang tidak ada di dalam cerpen, namun perannya sama pentingnya, karena yang melatarbelakangi atau mempengaruhi terbentuknya cerpen itu lahir.
Jadi saat menulis cerpen, seorang penulis pasti memiliki pandangan hidup, pendapat, teori, dan keyakinan yang berbeda-beda. Hal-hal inilah yang secara tidak langsung akan mempengaruhi isi cerpen lahir. Jadi, meskipun tidak tertulis jelas di dalam cerpen, tetap memiliki pengaruh.
b. Unsur intrinsik
Sementara yang dimaksud dengan unsur intrinsik adalah unsur yang ada di dalam cerpen. Di dalam unsur intrinsik yang wajib ada di dalam cerpen terdiri dari tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, gaya bahasa, sudut pandang dan amanat.
8. Menulis Judul
Langkah-langkah menulis cerpen yang terakhir adalah menulis judul. Pertanyaan yang klise yang sering ditanyakan adalah, bagaimana cara membuat judul cerpen yang menarik? Yap, meskipun terlihat sepele, penulisan judul menjadi sumber masalah bagi penulis pemula.
Dikatakan judul cerpen yang memenuhi syarat apabila judul tersebut dikemas secara singkat, padat dan jelas. Adapun hal lain, pastikan judul dibuat semenarik mungkin.
Judul cerpen tidak disarankan terlalu panjang. Semakin panjang judul cerpen, justru menghilangkan daya tarik. Sebaliknya, semakin ringkas dan menarik semakin dilirik.
Setiap penulis memiliki gaya penulisan yang berbeda-beda. Kalo saya pribadi, lebih nyaman dan enak membuat judul cerpen di bagian akhir. Ketika semua cerpen yang ditulis sudah selesai, saya baca ulang sambil memilih adakah kata, istilah atau kalimat yang lahir spontan saat menulis yang menarik.
Jika ada, kata, istilah atau kalimat itulah yang akan saya tarik untuk dijadikan judul. Bisa juga dengan mengambil kesimpulan dari konflik pada cerpen, yang kemudian disusun menggunakan kalimat yang lebih marketing dan menarik.
Pertanyaan Umum Menulis Cerpen
Hal utama dalam menulis cerpen, yaitu sudah tau mau menulis cerpen apa yang berkaitan dengan tema, alur dan penokohan. Langkah lainnya, bisa baca panduan pada artikel ini.
Tidak ada ketentuan pasti mengenai jumlah halaman atau lembar. Namun, pada umumnya satu cerpen terdiri 4-15 halaman A4 yang bisa dibaca sekali duduk.
Jika ditanya jumlah kata, akan susah menjelaskannya. Namun, bisa digunakan acuan kasarnya, cerpen yaitu prosa pendek yang terdiri tidak lebih dari 10.000 kata.
Nah, itulah beberapa ciri dan langkah-langkah menulis cerpen. Menulis cerpen itu sebenarnya mudah, yang susah itu adalah kemauan dan takut pada pikiran subjektif. Semoga sedikit pengalaman di atas memberikan gambaran dan memberikan manfaat. (Irukawa Elisa)